Selamat hari Sabtu teman-teman...^^
I love saturday !! <3
Bagaimana tidurmu semalam? apakah nyenyak? Ah, kalau saya semalam benar-benar pulas, sampai melewatkan waktu sahur (lagi).
Hmm apakah kalian suka berdongeng atau mendengarkan dongeng?
Meskipun usia saya sudah menginjak (hmm... hitung jari) *ah,
abaikan :P
Saya masih suka dengan dongeng lho. Sedari kecil, ayah saya
suka berdongeng sebelum anaknya tidur. Mulai dari dongeng fabel sampai misteri
(lebih baik dihindari). Saya ingat, dulu ayah suka berdongeng tentang asal-usul
sebuah kota atau asal-usul suara hewan. Entah itu benar-benar cerita nyata atau
hanya karangan ayah saja sebagai pengantar tidur anak-anaknya.
Dewasa
ini, dongeng orang tua kepada anak sudah jarang ditemui. Padahal sekarang, banyak orang tua yang menghabiskan waktunya di tempat kerja. lebih miris
lagi, anak masih atau sudah terlelap ketika orang tua mereka berada di rumah.
Bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang tercurah untuk anak? padahal hak anak
adalah mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Tidak
ada salahnya bagi orang tua untuk menyempatkan waktu berdongeng sebelum anak
pergi tidur atau di saat waktu luang. Percayalah, berdongeng akan membangkitkan
kedekatan emosional antara anak dan orang tua. Mereka akan merasa diperhatikan
dan melatih kerja otak kiri mereka karena mereka akan berpikir dan membayangkan
tokoh yang diceritakan orang tua. Selain itu, dongeng yang diceritakan
orang tua di masa pertumbuhan anak akan mudah diingat si anak sampai dia
dewasa. Maka sebaiknya dongengkan hal-hal positif kepada anak dan sisipkan pelajaran
moral untuk si anak.
Itu
terjadi pada saya, ada sebuah dongeng yang diceritakan ayah yang masih saya
ingat sampai sekarang. Judulnya adalah asal-usul Kota Kebumen (kampung halaman
kami). Saya akan menceritakan sedikit untuk kalian..
Malam
itu, saya bertanya kepada ayah tentang asal-usul kota kebumen, kota kelahiran
ayah. Dan ayahpun bercerita bahwa dulu ada seorang anak laki-laki yang sangat
malas. Dia tidak pernah mau menuruti perintah orang tuanya. Bahkan untuk
belajarpun dia enggan. Suatu hari ibunya menyuruh anak laki-laki itu membantu
mengambil kayu bakar. namun dia tidak mengubris perintah ibunya. Dia justru
melanjutkan ritual tidurnya. berulang kali ibunya memanggil dan menyuruhnya,
namun berulang kali juga dia tidak mengubris. Akhirnya si ibu naik pitam dan
mengatakan kepada sang anak : dasar kebo!! tidur terus!! pemalas!!
dan
sang anak justru menjawab : " kebo? Mennn (red : Kebo? biarain)
lama-lama
kata kebomen itu sering diucapkan dan berubah menjadi kebumen.
Saya
tidak tahu pasti, apakah itu cerita sesungguhnya atau hanya karangan ayah saja.
Yang saya tahu bahwa ayah mengatakan : jangan jadi anak pemalas, seorang anak
itu harus patuh pada perintah orang tuanya.
meskipun
sekarang saya tahu cerita itu jelas karangan ayah saja, namun cerita dan
pelajaran moralnya masih melekat dalam ingatan saya.
Jadi,
tidak ada salahnya kan membiasakan berdongeng kepada anak? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar