Temaram mulai tiba. Burung-burungpun perlahan kembali ke
peraduan dan sang bulan siaga menjaga malamnya agar tetap bercahaya. Di sebuah
rumah kayu yang sudah renta itu nampak dua insan sedang mengadu kasih.
Sepertinya sudah sangat lama mereka menanti rindunya terurai. Tak ada suara
yang merambat, hanya sebuah bisikan bisikan lembut yang tertambat. Sosok yang
menjadi sandarannya sedang bercerita tentang asmara. Layaknya seorang anak
kecil yang diceritakan dongeng, sang gadis menyimak dengan seksama. Hatinya perlahan
mengurai aksara aksara yang mengalir dari mulut sang pria. Sesekali sang pria
menatap lekat sang gadis kemudian mengecup keningnya, kemudian dirangkainya
lagi kisah untuk sang gadis. Bagi sang gadis, ini seperti pertunjukan
kesukaannya, telinga, mata dan hatinya menangkap segalanya. Malam semakin sunyi
dan sunyi semakin sepi, tak ada kehidupan selain mereka. Kini mereka berbincang
yang meyisakan jutaaan kisah tentang sang pria, gadis dan tentang mereka.
Rupanya mereka sedang membangun sebuah bangunan yang indah melebihi indahnya
berjuta-juta istana yang pernah ditemui dan sebuah bangunan yang kuat bahkan
lebih kuat dari sejuta tonggak sekalipun. Malam semakin pekat,pekat,pekat dan
mereka tidak lagi dekat namun semakin lekat.
Minggu, 31 Maret 2013
Minggu, 24 Maret 2013
Dua Kata
Tidak ada kupu kupu yang brterbangan di
perutku
Tidak ada keresahan karena lupa mengunci pintu dan jendela kala temaram tiba
Tidak ada bersolek yang memikat sang pemikat
Tidak ada ketidaksabaran menunggu esok hari
Tidak ada percakapan dengan bulan tentang dia
Tidak
ada perekat dua kata yang melambungkan banyak insan
Tidak ada kata jatuh dan kata cinta
...tapi
selalu ada kata mencintai untuk sesuatu yang dirangkai...
Jumat, 22 Maret 2013
Pulau Batas, Sinyal tak Berbatas
Sebaik baiknya
manusia adalah yang mau berbagi kepada sesama.
Kali ini saya akan
berbagi sebuah pengalaman. Saya bukanlah pelanggan simPATI yg sudah berpuluh
puluh tahun. Saya juga bukan orang yang tahu seluk beluk simPATI. Saya
tergolong newbi. Baru 5 bulan
menggunakan provider berwarna merah ini. Tepatnya bulan November 2012 saya
dikirim ke daerah terpencil untuk mengabdi menjadi guru sekolah dasar. Sebelum
keberangkatan ada banyak kekhawatiran termasuk tidak dapat berkomunikasi dengan
keluarga di Jawa. Oleh karena itu saya mengganti provider telepon
menjadi simPATI Tidak ada pengalaman sebelumnya
menggunakan simPATI termasuk feature apa saja yang tersedia. Dalam pikiran
saya, yang terpenting bisa telepon, sms dan syukur-syukur bbm-an. Saya
ditempatkan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Mungkin tidak
banyak orang yang tahu dimana letak pulau itu namun pulau itu masih menjadi
bagian dari negeri bumi pertiwi ini dan namanya masih tertulis manis di peta
indonesia. Pulau Rupat adalah pulau perbatasan Malaysia-Indonesia. Untuk
menjangkaunya harus melewati selat dumai selama 2 jam menggunakan speed boat dari kota
Dumai, barulah sampai di desa tempat saya tinggal. Begitu sampai di desa,
sinyal kembang kempis tidak karuan. Berusaha mencari tempat sebagai titik
harapan. Saya berusaha agar bisa berkomunikasi dengan dunia luar melalui bbm.
Pesan pesan bbm yg biasanya ramaipun kini tampak sepi dan sunyi. Saya panik
sebenarnya namun berusaha agar tetap tenang. Wajar saja jika saya panik karena
saya hidup sendiri di desa yang masih asing bagi seorang anak rumahan seperti
saya, biasanya bbm adalah teman di kala sepi, namun kini tidak lagi. Setelah
berbincang dengan warga sekitar selama beberapa hari ternyata di Pulau Rupat
ini sudah dibangun tower telkomsel hanya saja sedang di perbaiki. Bagaikan
menemukan oase di padang pasir, hati saya melonjak kegirangan. Harapan yang
tadinya pupus kini terbuka kembali. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Dua
minggu sejak kedatangan saya, tower sudah siap, sinyal di layar handphone pun
melejit. Nada bbm yang mulanya senyap kini riuh kembali. Kabar dari dunia
luarpun berdatangan. Tidak sulit juga untuk mengabarkan tentang alam di tanah
melayu ini kepada mereka. Alam yang masih perawan dan penuh potensi. Sering
saya ber bbm-an ria kepada teman teman di jawa untuk broadcast daerah ini,
melalui bbm mereka jadi tahu keberadaan pulau rupat dan keindahan pantai pasir
putihnya, suku akit -suku asli- ,rimbunnya hutan karet dan masih banyak lagi.
Ternyata banyak teman-teman dan sanak saudara yang ingin ke sini karena berita
yang saya kabarkan. Saya menggunakan layanan BlackBerry full service sehingga
kabar tentang pulau ini bisa saya bagi melalui bbm, twitter, facebook dan
beberapa media sosial. Kecepatannya juga tidak tertandingi apalagi tower
telkomsel berdiri gagah di depan rumah keluarga angkat saya. Bahagia
berlipat-lipat ganda dan kantong syukur semakin bertambah Sejak menggunakan
simpati pun, keluarga saya di Jawa yang semula berbeda provider kini beralih ke
simpati karena sinyalnya juara bahkan di daerah terpencil seperti ini. Telepon,
sms, bbm bahkan berselancar di dunia maya pun sekarang tidak menjadi kendala.
Entah seperti apa
jadinya ketika tidak ada sinyal yang mampu menembus pulau perbatasan ini.
Beruntung simpati telah mengembangkan jaringannya di pelosok negeri. Terima
kasih simpati :)
NB :
ingin tahu lebih
banyak tentang layanan terbaru simPATI paket BlackBerry sosialita bisa klik TVC
simpati new BB Sosialita dan www.telkomsel.com/bb-sosialita
Langganan:
Postingan (Atom)