Akhirnya
mimpi saya untuk menjadi warga (sementara) Yogyakarta terwujud meskipun
kenyataannya tinggal di Yogyakarta pinggiran yang adem (baca: Bantul). Namun
jaraknya tidak terlalu jauh sehingga masih bisa menjangkau beberapa sudut
Yogyakarta yang romantis puitis.
Selama
tinggal di Yogya, saya suka sekali kuliner ayam geprek yang cabenya bisa sesuka
hati karena sebelumnya tidak saya temui di Semarang. Alhasil jadilah menu
favorit andalan di kala lapar, dijamin pasti nasinya bisa segunung. Tidak hanya
ayam tetapi juga bisa pesan tempe/tahu/tempe geprek. Apapun itu semua kesukaan
dan selalu nagih.
Bahkan
telinga ibu tidak asing mendengar geprek ketika anak perempuannya pulang ke
Semarang. Usut diusut rupanya resep makanan ini sudah lama dipakai di rumah,
hanya saja beda nama. Untuk tempe geprek, ibu menyebutnya sambal tempe.
Setahun
kemudian saya harus meninggalkan Yogyakarta dan menyebrang pulau bersama suami.
Tidak ada lagi geprek di kota ini, namun beberapa hari ini rindu makan geprek. Teringat
ucapan ibu bahwa resep geprek sudah mendarahdaging dikeluarga maka saya
bersiap membuat tempe geprek sendiri dan alhamdulillah suami suka sekali. (ini
yang lebih membahagiakan)
2
Papan tempe
Bumbu
:
2
siung bawang putih
Garam
secukupnya
Cabe
sesukanya
Sedikit
kencur (resep keluarga)
Langkah
:
1. Potong dadu tempe
dan goreng (terserah mau sampai kering atau tidak)
2. Siapkan bumbu dan
haluskan kemudian masukkan tempe yang sudah digoreng.
3. Siapkan lalapan
seperti daun kemangi, timun, kol, wortel (bahkan saya siapkan pare mentah yang
sudah lemaskan dengan air garam, enak!!)
4. Nikmati dengan nasi
pulen (kalau saya memilih nasi merah)
Masakan
yang praktis dan nikmat sekali apalagi dimakan muluk (tanpa sendok). Selamat
mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar