“ Saya mau pisangnya ya Bu. Soalnya tadi makanannya
hambar. Besok juga bingung masak apa kalau rasanya begitu.” Kata seorang teman
kantor sambil mengambil pisang yang saya bawa untuk sarapan.
Baru dua hari teman saya membawa bekal “sehat”
karena melihat saya yang sudah sebulan selalu membawa bekal ke kantor dengan
menu yang agak “aneh”
Bekal yang dia bawa tanpa nasi, sebagai
pengganti karbohidrat, dia merebus kentang. Sedangkan lauknya tumis tempe dan
bakwan ikan, tanpa sayur.
Tidak kalah heboh lagi teman satunya, dia
membawa bekal lebih lengkap yaitu sayur, lauk dan sumber karbo yaitu kentang
rebus. Dia tidak menggunakan garam karena kiblatnya diet mayo. Selalu
digembar-gemborkan bahwa bekal yang dibawa sehat namun tetap saja masih
menggunakan vetsin meskipun ngakunya sedikit.
Sudah 5 bulan ini, saya belajar food
combining (FC), sebuah pola makan sehat yang sangat memperhatikan padu padanan
makanan, waktu dan cara makan. Silakan akses www.erykar.com
untuk mengetahui tentang food combining.
Awal mula muncul untuk hidup sehat adalah
ketika berat badan mencapai klimaks dalam hidup saya. Alih-alih menjadi kuat,
tubuh malah mudah lelah, nafas ngos-ngosan dan tentu sering sakit. Bisa
dikatakan stamina buruk. Saya sadar bahwa pola makan selama ini salah besar,
terlalu banyak konsumsi karbohidrat dan pemanis buatan. Makan apa saja masuk
dalam porsi yang tidak sedikit. Akhir tahun 2011, saya merasakan ada benjolan
di payudara sebelah kiri, rasanya mrengkel dan sakit lantas saya pergi ke
dokter penyakit dalam dan diberi obat, sembuh. Kata dokter itu hanya benjolan
biasa yang tidak berbahaya atau berpotensi tumor/ kanker. Namun tetap saja
membuat saya merasa was-was. Di akhir tahun 2013, payudara saya kembali sakit
dan segera saya USG sebagai upaya preventif. Memang ketika diperiksa dokter ada benjolan kecil namun setelah di USG tidak
ditemukan apapun. Kembali lagi saya minum obat. Sakit yang dirasakan
mempengaruhi psikologis saya, rasanya tidak ada semangat untuk melakukan
apapun. Pada saat itu berat saya mencapai 65 kg dan terhitung naiknya drastis dari berat sebelumnya
Setengah tahun kemudian saya mencoba untuk mengurangi berat badan dengan cara olahraga teratur dari mulai skipping, aerobik dan renang. Memang berat badan saya turun 5kg dalam waktu 6 bulan (saya memilih tidak instan). Rasanya badan ringan dan semangat melakukan banyak hal. Keinginan itulah yang mendorong saya untuk menurunkan berat badan lagi sesuai perhitungan Indeks Massa Tubuh. Tentu selain olahraga, saya mengatur makanan. Sebulan sampai dua bulan pertama tubuh merasa segar dan stamina sangat tinggi, namun bulan ketiga tubuh merasa lemas terlebih frekuensi olahraga ditingkatkan. Beberapa waktu yang lalu melalui twitternya erikar lebang, saya paham bahwa olahraga tanpa disertai pengaturan pola makan yang benar justru membuat sel lebih cepat aus karena enzim yang terkandung di dalam makanan mengalami defisit untuk melakukan perbaikan sel. Rupanya melupakan sarapan dan mengurangi karbo juga strategi yang salah meskipun tetap konsumsi sayuran. Badan lemas, daya tahan tubuh menurun dan langsung sakit!
Beberapa bulan lalu, seorang teman di kantor
mengenalkan tentang food combining dan begitu mendengar penjelasannya saya
langsung tertarik. Saya bukan tipe peniru ala kadarnya sehingga selain bertanya
juga googling sana sini bahkan sampai membeli buku FC yang ditulis oleh Erikar Lebang.
Tidak akan menghasilkan apapun ketika hanya
sebuah niat maka saya langsung mempraktekannya. Awal menjadi pembelajar FC,
saya memperhatikan padu padan yang sederhana yaitu tidak “menjodohkan” karbo
dengan protein hewani. Saat itu saya konsumsi sayuran mentah atau raw vegetable
hanya seminggu sekali. Sarapan buah juga masih satu jenis dan masih cheating
ngemil tidak sehat. Tubuh merasa segar dan menstruasi lancar. Satu bulan
berikutnya frekuensi makan sayur segar mulai meningkat dan sarapan buah sampai
tiga jenis. Ngemil-ngemil menggiurkan paling hanya seminggu dua kali. Ini wajar
karena dalam FC memang diperbolehkan cheating seminggu 1-2 kali.
Keingintahuan saya akan FC masih tinggi,
maka saya terus mencari informasi di internet dan menemukan group food
combining indonesia yang luar biasa sangat membantu progres belajar saya. Bulan
berikutnya konsumsi buah dan raw veggie terus ditingkatkan bahkan jus sayur
juga diteguk. Rasanya tidak seseram yang dibayangkan (di bab berikutnya ada
menu jus sayur).
Tanpa
terasa ada banyak perubahan yang terjadi di tubuh saya :
1.
Daya
tahan tubuh meningkat
Selama FC, saya
tidak pernah sakit bahkan ketika flu melanda ruangan di kantor, saya tetap
sehat dan bugar
2.
Alarm
tubuh selalu on
Terbiasa konsumsi
makanan alami dan menghindari makanan/ minuman berpengawet buatan membuat tubuh
selalu menolak jika saya makan yang ber-MSG, manis buatan dan bahkan yang
mengandung gluten. Reaksi tubuh setiap orang berbeda-beda, kalau reaksi tubuh
saya biasanya pusing dan mual. Hal inilah yang mendorong saya malas cheating
karena efeknya membuat kapok. Biasanya sebagai penyembuh, perbanyak air putih
atau stock kembali enzim melalui jus sayur karena makanan/ minuman berpengawet
tersebut membuat tubuh ber-Ph-asam sedangkan enzim berfungsi sebagai katalis untuk
mengembalikan PH tubuh di posisi normal.
Melalui FC ini juga,
saya paham bahwa ketika tubuh di kondisiaAsam maka mudah sakit karena enzim
yang seharusnya digunakan untuk menjalankan fungsi sel malah terbuang untuk
penyeimbang PH tubuh, sehingga sel tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
Tubuh drop!
3.
Stamina
tubuh meningkat
Rasanya ringan dan
bersemangat meskipun melakukan banyak aktifitas. Kalau toh capek, tubuh akan
memberikan alarm untuk istirahat. Sejak FC, tidur juga nyenyak dan bangun tidur
serasa segar karena energi terisi kembali.
4.
Berat
badan turun
Nah ini yang jadi
bonus besar, berat badan saya berada di range indeks massa tubuh yang ideal. Tentu
FC diimbangi olahraga dan bukan olahraga ngoyo. Seminggu tiga kali, saya jogging selama 30 menit atau berjalan kaki cepat.
Mau makan banyak
sekalipun asal sesuai petunjuk FC maka berat tubuh tetap seimbang. Menyadur kalimat
di buku food combining itu gampang yang ditulis Erikar Lebang bahwa selama
menjalankan FC maka tubuh akan menemukan berat idealnya sendiri.
Di bulan Ramadhan saya juga tetap menjadi
pembelajar FC (saya tidak mau dikatakan pelaku karena masih terus belajar).
Yang dirasakan cukup signifikan adalah menstruasi lancar setiap bulan dan
benjolan di payudara tidak sakit lagi. Yang membahagiakan lagi bahwa suami saya
juga seorang pembelajar FC selama 4 bulan.
Bagi saya, ini bukan tentang gaya hidup
sehat ala kekinian tetapi saya ingin memberikan hak tubuh yaitu sehat sebelum
mereka menuntut haknya yang terlupakan oleh manusia. Sebagai pembelajar FC
bukan berarti saya tidak bisa makan enak karena prinsip FC hanya padu padan
makanan, waktu dan cara makan. Sehingga makan dimanapun tetap bisa dinikmati
dengan senang hati. Saya mencoba memperlakukan tubuh saya dengan baik karena
merasakan sehat itu luar biasa nikmat.
Salam sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar