Selasa, 09 Juni 2015

Polesan Istimewa

Segala peralatan sudah dikeluarkan dan ditata di meja yang disiapkan sang empu rumah. Diperhatikannya dengan seksama wajah di hadapannya. Seulas senyum simpul dan rapalan doa singkat menjadi pengawal. Tangannya begitu lihai memainkan peralatan yang telah menjadi sahabatnya selama bertahun-tahun. Seulas demi seulas disapukan di wajah wanita berusia 80 tahun. Wanita itu memejamkan mata dengan tenang dan damai. Aroma tubuhnya wangi menyerbak memenuhi ruangan yang khusus disiapkan untuknya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, wajah senja itupun terlihat seperti seorang gadis berusia muda. Campuran kosmetik dipadu padankan dengan apik sehingga mencapai kesempurnaan. Sebagai penutup, lipstik merah muda dipoleskan di bibir sang wanita, harusnya akan lebih cantik jika menggunakan lipstik merah menyala namun keluarganya meminta agar dibuat sesederhana mungkin.
            Selang beberapa lama, upacara pun di mulai dan semua khidmat
*****
            “ Ini uang untuk membayar study tourmu.” Ujar ibu sambil menyodorkan beberapa lembar ratusan ribu.
            “ Terima kasih Bu.” Jawabku gembira.
            “ Tuhan memang selalu baik, pintu rejeki bisa datang darimana saja. Orang yang meninggalpun bisa memberikan rejeki untuk kita. Ibu istirahat dulu ya karena besok masih ada jenazah yang harus dirias kembali.”
            Aku mengangguk.
            Ibu melangkahkan kakinya menuju kamar dan mengijinkan malam menjadi peluruh lelahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar