Senin, 21 Mei 2012

.....Aku Takut....




Teriakan kesakitanmu malam itu memecahkan segala keheningan. Aku langsung melonjak dan menuju ke sebuah ruangan dimana kamu merasa kesakitan. Jantungku berdetak tidak karuan, sepertinya malam ini jantungku lebih banyak memompa darah agar bisa menyebar ke seluruh tubuhku. Nafasku sedikit tercekat melihat kondisimu. Aku takut..

Ku raba tubuhmu, hanya dingin yang aku rasakan.
Kamu masih saja berteriak kesakitan.
Aku tidak bisa melakukan apapun, mulutku seperti dikunci padahal aku ingin memanjatkan sebuah doa untukmu. Hanya dalam hati, aku bisa mengucapkan. Aku yakin Tuhan juga tidak akan keberatan jika aku berdoa lewat hati.
Lagi-lagi aku takut....

Kamu semakin tidak tenang, hatiku mulai berguncang. Keringatku perlahan mengalir dan menjalar ke seluruh tubuh. Kamu masih saja berteriak kesakitan. Entah kesakitan seperti apa yang kamu rasakan. Jika boleh memilih, aku ingin menggantikanmu merasakan sakit yang menyiksa di seluruh isi otakmu.
Aku takut....

Kamu belum juga terlihat tenang meskipun beberapa obat sudah tertelan manis ke dalam tubuhmu. Kesakitan itu seperti setan yang terus meneriakkan siksaannya. Aku tidak bisa berbuat apapun. Aku mati rasa, aku takut...

Aku benar-benar tidak tenang. Yang aku lakukan adalah melihat tubuhmu. Apakah jantungmu masih berdetak, apakah paru-parumu masih berfungsi, apakah tubuhmu masih bisa menjadi hangat. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku, aku hanya memastikan kamu masih bernafas..

Aku benar-benar takut jika tiba-tiba nafas itu terhenti
Itu berarti aku akan kehilanganmu
Aku takut
Aku takut

Demi apapun, bisakah aku menggantikan penderitaanmu?

Cepat sembuh ibu, doaku selalu menyertaimu
Aku yakin ibu lebih kuat dari yang kami bayangkan
Terus berjuang
Terus sehat
Teruslah menjadi ibu hebat bagi kami.
Sayang ibu karena Allah...:))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar