Kamis, 09 Mei 2013

Pahlawan Renta



...Don't judge the people by the cover...

Sepenggal pepatah yang sering banyak diucapkan orang lain dan lagi-lagi hari ini aku harus mengucap syukur karena Tuhan masih menegurku untuk berpikiran positif.
Hari ini aku, stanly dan tika pergi ke dumai. Sebuah kota tempatku mencari hiburan karena di rupat,domisili kami, tidak aa hiburan kota..bagi kami dumai adalah surga, meskipun kotanya tidak terlalu besar dan lengkap namun sangat berarti bagi kami. Setelah 24jam berada di kota ini, kami memutuskan pulang ke pulau rupat dengan menggunakan roro, sejenis kapal feri namun ukurannya lebih kecil. Karena kami ketinggalan roro di jam pertama maka kami harus menunggu roro di jam terakhir yaitu pukul 4 sore. Akhirnya kami memutuskan menunggu di musola dekat pelabuhan yang masuk kawasan kantor kecil milik chevron . Di samping pelabuhan terdapat sepetak rumah kecil yang dihuni oleh bapak yang sudah senja. Kami duduk di teras masjid sebelum masuk, si bapak memandangi kami. Setelah itu dia berteriak menyampaikan pesan agar pintu muaola ditutup lagi. Agak sedikit kesal karena dipandangi dengan tatapan aneh kemudian berteriak. Aku mengumpat dalam hati dan sempat berpikiran bapak adalah orang yang agak tidak waras.

Tiba tiba ada segerombolan anak yang entah berasal dari mana ingin menumpang ke kamar mandi musola. Dengan cepat si bapak melarang anak memasuki kawasan tersebut dan bertanya kepada anak anak tersebut. Ternyata anak anak itu ingin minum air di kamar mandi, dengan rasa kaget si bapak lalu mempersilakan mereka masuk ke rumahnya yang sangat sederhana untuk diambilkan minum.

Hati ini sedikiy bergetar ketika mendengar pernyataan si bapak, seketika merasa bersalah atas prasangka yang terlalu negatif. Kemudian stanly duduk di bawah pohon di dekat musola. 

" hay ngapain kamu disana, mari kesini jangan disana. Kalau mau istirahat di rumah bapak saja." ajak sang bapak dari kejauhan yang seari tadi memperhatikan gerak gerik kami.

Ternyata dia bercerita bahwa dia berasal dari banten jawa barat dan sudah 25 tahun menjaga kawasan kantor kecil chevron. Dia bekerja tanpa di bayar.
Hanya sepenggal kisah tentang hidupnya, ya meski hanya sepenggal namun membuatku menepis segala pikiran negatif yang sedari tadi menaungi otakku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar