Minggu, 26 Mei 2013

Gadis Penjual Karcis

Ratu hanya menjadi sosok di dalam pikirannya. Bahagia kadang menjelma menjadi sebuah madu yang manis namun sesekali menjadi racun yang melukai dirinya. Duduk dan menunggu penumpang membeli lembaran karcis di tangannya. Sebenarnya dia sudah tahu jika tak akan ada lagi kapal-kapal bersandar. Demi sebuah kebahagiaan dia menjadi gadis penjual karcis kapal. Demi menjadi seorang ratu yang hadir di dalam kerajaan imajinasinya. Lelaki itu datang dan  menceritakan tentang euforia sebuah kerajaan. Dia cukup mendengar dan hanya berimajinasi masuk di dalamnya. Lelaki berjambang terus bercerita tanpa jeda, dan tanpa jeda pula sang gadis ikut bereuforia.
Menunggu kapal datang berbanding lurus dengan bereuforia dengan lelaki itu. Begitu kapal tak lagi bersandar maka lenyaplah euforia itu. Hanya dengan menjadi gadis penjual karcis, dia bisa menikmati bahagianya meski kadang menyakitkan. Dia ingin menangis namun madu bahagianya jauh lebih besar dari racun bahagia.

            Entah sampai kapan dia akan menjadi gadis penjual karcis, mungkin hingga lelaki tegap itu tak lagi datang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar