Jumat, 27 April 2012

Balada Secangkir Teh

         Senja mulai menampakkan rona cantiknya. Aku masih telungkup di tempat yang sama sedari pagi bersama teman-temanku. Kami saling berhimpitan namun aku masih bisa bernafas karena ada rongga udara yang menyelip diantara kami. Cuaca akhir-akhir ini tidak begitu panas, jadi kami tidak kegerahan. Debu-debu mulai membuatku sedikit sulit bernafas. Andaikan bisa bersin pasti tak sesesak seperti ini.
     Kami sudah lama tidak ada aktivitas. Terakhir kami berada di sebuah tempat bersama makanan yang berserakan, dan percakapan terakhir yang kami dengar sangat memilukan.
        Waktu itu dia memegangku dengan gemetar, aku bisa merasakan getaran itu muncul dari hatinya kemudian menjalar ke seluruh tubuhnya hingga membuatku sedikit terguncang. Bahkan airmatanya jatuh di lenganku. deras!!!
        Aku dibuatnya nanar tak berdaya, biasanya hari yang dilaluinya dengan lelaki itu penuh dengan canda tawa.    

  

    

    Lelaki itu selalu menuangkan teh hangat kental dengan sedikit gula, bisa dibayangkan seperti apa rasanya. tapi wanita itu selalu terlihat sangat menikmati teh buatan sang lelaki. Entah!! sepertinya lelaki itu menambahkan sebuah ramuan rahasia. dan baru-baru ini aku sadar bahwa ramuan itu adalah ramuan cinta. pantas saja !!! 
      Aku rela teronggok lama di hadapan mereka walaupun teh di dalam tubuhku sudah tidak bersisa, namun aku merasakan bahwa teh di kala senja itu mendekatkan dan merekatkan mereka dalam sebuah kasih. Tidak banyak kata yang aku dengar saat aku berada di tengah-tengah mereka. Bahkan terlalu banyak hening. Namun keheningan itu hangat, hangat karena sebenarnya mereka tidak saling membisu, mereka bercakap-cakap lewat sebuah percakapan hati. Aku bisa merasakan atmosfer cinta diantara mereka. 
    Kini aku tidak pernah mendapati lelaki itu menuangkan teh hangat dalam tubuhku, wanita itupun juga tidak pernah menjamah, bahkan menengok dan melirikpun tidak. Tapi aku yakin suatu hari nanti secangkir teh hangat akan kembali merekatkan mereka dalam sebuah kasih yang tulus. 


" Cinta sejati adalah merasa nyaman bahkan ketika hanya duduk diam tanpa mengucap sepatah katapun dan hanya saling memandang"





Tidak ada komentar:

Posting Komentar