Sabtu, 28 April 2012

Gelitik Pagi

Pagi ini aku dikagetkan dengan kicauan burung di belakang rumahku yang saling bersiul-siulan, aku buka mataku dan ku lirik jam weker di samping tempat tidur. Aku melonjak dan segera bergegas. Ah, malam benar-benar telah berhasil meninabobokan aku hingga tidak sadar matahari sudah sepenggal naik.

Aku bergegas membuka jendela dan pintu , matahari langsung menampar mukaku yang masih kunyu dengan sinarnya. Kuhirup udara. Sudah beracun!! ungkapku.

Hari minggu yang biasa kuhabiskan dengan bermalas-malasan di pulau kapuk sekarang harus kusingkirkan. Ya, bersih -bersih adalah agenda minggu ceria kali ini. Aku melihat sekeliling rumah, hmm sudah sangat berdebu dan berantakan. Aku lupa kapan terakhir kali membersihkannya. Lantas segera aku ambil sapu dan kemoceng.

Kudendangkan sebuah lagu yang ceria sambil menyapu seluruh ruangan. kemudian aku membuang sampah dan mulai mengelap perabotan. Lhah, dimana kemocengnya? perasaan tadi aku memegangnya. Aku celingak celinguk mencari si kemoceng. Aku mencoba menelusuri jejak ku dari awal. Lemari, meja, sudut ruangan sudah ku periksa.Nihil!!! ah, membuang waktu. Aku mencarinya lagi. 10 menit, 15 menit sudah berlalu...

Kali ini kolong-kolong menjadi sasaran pencarianku. lagi-lagi nihil!!!

Tiba-tiba seperti ada yang menggelitik lengan atasku dari belakang, alih-alih geli justru aku lebih merasa gatal karena gelitikannya. kugaruk kulitku yang memang sensitif . Lagi-lagi menggelitik, aku menggaruk lagi. Kembali lagi aku merasa seperti tergelitik, aku garuk-garuk lagi. Eh, aku kembali tergelitik, aku garuk dan aku tangkap sebuah benda yang sedari tadi menggelitikku. 

Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh.....
Ini bulu kemoceng!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar