Jumat, 22 Maret 2013

Pulau Batas, Sinyal tak Berbatas



Sebaik baiknya manusia adalah yang mau berbagi kepada sesama.

Kali ini saya akan berbagi sebuah pengalaman. Saya bukanlah pelanggan simPATI yg sudah berpuluh puluh tahun. Saya juga bukan orang yang tahu seluk beluk simPATI. Saya tergolong newbi. Baru 5 bulan menggunakan provider berwarna merah ini. Tepatnya bulan November 2012 saya dikirim ke daerah terpencil untuk mengabdi menjadi guru sekolah dasar. Sebelum keberangkatan ada banyak kekhawatiran termasuk tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga di Jawa. Oleh karena itu saya mengganti provider telepon menjadi simPATI  Tidak ada pengalaman sebelumnya menggunakan simPATI termasuk feature apa saja yang tersedia. Dalam pikiran saya, yang terpenting bisa telepon, sms dan syukur-syukur bbm-an. Saya ditempatkan di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Mungkin tidak banyak orang yang tahu dimana letak pulau itu namun pulau itu masih menjadi bagian dari negeri bumi pertiwi ini dan namanya masih tertulis manis di peta indonesia. Pulau Rupat adalah pulau perbatasan Malaysia-Indonesia. Untuk menjangkaunya harus melewati selat dumai selama 2 jam menggunakan speed boat dari kota Dumai, barulah sampai di desa tempat saya tinggal. Begitu sampai di desa, sinyal kembang kempis tidak karuan. Berusaha mencari tempat sebagai titik harapan. Saya berusaha agar bisa berkomunikasi dengan dunia luar melalui bbm. Pesan pesan bbm yg biasanya ramaipun kini tampak sepi dan sunyi. Saya panik sebenarnya namun berusaha agar tetap tenang. Wajar saja jika saya panik karena saya hidup sendiri di desa yang masih asing bagi seorang anak rumahan seperti saya, biasanya bbm adalah teman di kala sepi, namun kini tidak lagi. Setelah berbincang dengan warga sekitar selama beberapa hari ternyata di Pulau Rupat ini sudah dibangun tower telkomsel hanya saja sedang di perbaiki. Bagaikan menemukan oase di padang pasir, hati saya melonjak kegirangan. Harapan yang tadinya pupus kini terbuka kembali. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Dua minggu sejak kedatangan saya, tower sudah siap, sinyal di layar handphone pun melejit. Nada bbm yang mulanya senyap kini riuh kembali. Kabar dari dunia luarpun berdatangan. Tidak sulit juga untuk mengabarkan tentang alam di tanah melayu ini kepada mereka. Alam yang masih perawan dan penuh potensi. Sering saya ber bbm-an ria kepada teman teman di jawa untuk broadcast daerah ini, melalui bbm mereka jadi tahu keberadaan pulau rupat dan keindahan pantai pasir putihnya, suku akit -suku asli- ,rimbunnya hutan karet dan masih banyak lagi. Ternyata banyak teman-teman dan sanak saudara yang ingin ke sini karena berita yang saya kabarkan. Saya menggunakan layanan BlackBerry full service sehingga kabar tentang pulau ini bisa saya bagi melalui bbm, twitter, facebook dan beberapa media sosial. Kecepatannya juga tidak tertandingi apalagi tower telkomsel berdiri gagah di depan rumah keluarga angkat saya. Bahagia berlipat-lipat ganda dan kantong syukur semakin bertambah Sejak menggunakan simpati pun, keluarga saya di Jawa yang semula berbeda provider kini beralih ke simpati karena sinyalnya juara bahkan di daerah terpencil seperti ini. Telepon, sms, bbm bahkan berselancar di dunia maya pun sekarang tidak menjadi kendala.

Boleh saja saya hidup di pulau perbatasan yang tidak dikenal namun bukan berarti kabar yang saya terima menjadi terbatas.



Entah seperti apa jadinya ketika tidak ada sinyal yang mampu menembus pulau perbatasan ini. Beruntung simpati telah mengembangkan jaringannya di pelosok negeri. Terima kasih simpati :)


NB :
ingin tahu lebih banyak tentang layanan terbaru simPATI paket BlackBerry sosialita bisa klik TVC simpati new BB Sosialita dan  www.telkomsel.com/bb-sosialita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar