Sepiring
nasi hangat dan pulen tersedia di hadapanmu. Banyak pilihan yang bisa di
sandingkan, terlebih jika perutmu keroncongan. Pasti terasa nikmat bukan?
Buliran-buliran
lembut kopi mengendap di dalam toples di lemari dapurmu. Bisa saja
diakulturasikan dengan susu atau cream, terserah keinginanmu, terlebih jika
kamu ingin menikmati bersama orang terkasihmu. Pasti terasa nikmat bukan?
Sepotong
baju batik digantungkan tepat di belakang pintu kamarmu. Bisa saja di
kombinasikan dengan syal polos atau kardigan warna netral, terlebih jika kamu
hendak merayakan hari jadi dengan kekasihmu. Pasti terasa menawan bukan?
Nasi
hangat, kopi, dan sepotong batik hanya seujung kuku dari hal yang bisa kita
nikmati. Segalanya terasa indah dan menarik. Tapi apa kamu tahu sebelum mereka
menjadi seperti itu? padi harus diselip, dijemur; kopi harus di petik, digiling
; batik harus di rendam, dijemur. Semua membutuhkan waktu yang lama, semua
tidak mudah dan ada konsekuensi. Padi tidak akan jadi nasi jika tidak kering
atau batik tidak akan indah jika tidak dipola. Berat memang tetapi pada
akhirnya akan indah. Itulah proses
Banyak
miliyaran manusia yang tidak percaya proses. Mereka ingin nikmat dan indah
secara instan. Kamu pikir mie instan yang dimakan hanya melalui proses instan?
Silakan buktikan saja sendiri dengan berkunjung ke pabrik. Proses memang tidak
mudah tetapi proses itu perbaikan, perkembangan dan pematangan. Jika padi tidak
dapat kering saat dijemur, ya dilakukan agar kering. Gagal ya dicoba lagi, itu
proses. Proses bukan berarti kamu tidak bisa tetapi proses itu membentuk kata
bisa. Di dalamnya kita belajar menghargai diri sendiri yang akan menjadikan
kita bisa menentukan arah. Buka hati, buka pikiran bahwa proses itu tidak
melulu tentang hal besar namun hal kecilpun bisa. Belajar memaknai proses,
belajar bersahabat dengan proses. Jika kita tidak mendapat output sekarang,
percayalah bahwa besok pasti output itu datang dan kita mengangguk mengiyakan
tentang proses sambil tersenyum lebar ketika itu datang.
Semua
tergantung padamu, percaya proses atau ingin jalan ditempat dengan angan.
Ingin
tetap menjadi padi yang layu tanpa dipetik atau menjadi beras yang telah
dikeluarkan dari kulit padinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar