Jumat, 06 Juni 2014

Merapal Proses

Sepiring nasi hangat dan pulen tersedia di hadapanmu. Banyak pilihan yang bisa di sandingkan, terlebih jika perutmu keroncongan. Pasti terasa nikmat bukan?

Buliran-buliran lembut kopi mengendap di dalam toples di lemari dapurmu. Bisa saja diakulturasikan dengan susu atau cream, terserah keinginanmu, terlebih jika kamu ingin menikmati bersama orang terkasihmu. Pasti terasa nikmat bukan?

Sepotong baju batik digantungkan tepat di belakang pintu kamarmu. Bisa saja di kombinasikan dengan syal polos atau kardigan warna netral, terlebih jika kamu hendak merayakan hari jadi dengan kekasihmu. Pasti terasa menawan bukan?

Nasi hangat, kopi, dan sepotong batik hanya seujung kuku dari hal yang bisa kita nikmati. Segalanya terasa indah dan menarik. Tapi apa kamu tahu sebelum mereka menjadi seperti itu? padi harus diselip, dijemur; kopi harus di petik, digiling ; batik harus di rendam, dijemur. Semua membutuhkan waktu yang lama, semua tidak mudah dan ada konsekuensi. Padi tidak akan jadi nasi jika tidak kering atau batik tidak akan indah jika tidak dipola. Berat memang tetapi pada akhirnya akan indah. Itulah proses

Banyak miliyaran manusia yang tidak percaya proses. Mereka ingin nikmat dan indah secara instan. Kamu pikir mie instan yang dimakan hanya melalui proses instan? Silakan buktikan saja sendiri dengan berkunjung ke pabrik. Proses memang tidak mudah tetapi proses itu perbaikan, perkembangan dan pematangan. Jika padi tidak dapat kering saat dijemur, ya dilakukan agar kering. Gagal ya dicoba lagi, itu proses. Proses bukan berarti kamu tidak bisa tetapi proses itu membentuk kata bisa. Di dalamnya kita belajar menghargai diri sendiri yang akan menjadikan kita bisa menentukan arah. Buka hati, buka pikiran bahwa proses itu tidak melulu tentang hal besar namun hal kecilpun bisa. Belajar memaknai proses, belajar bersahabat dengan proses. Jika kita tidak mendapat output sekarang, percayalah bahwa besok pasti output itu datang dan kita mengangguk mengiyakan tentang proses sambil tersenyum lebar ketika itu datang.
Semua tergantung padamu, percaya proses atau ingin jalan ditempat dengan angan.
Ingin tetap menjadi padi yang layu tanpa dipetik atau menjadi beras yang telah dikeluarkan dari kulit padinya .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar