Minggu, 04 Desember 2011

Sate Suruh Salatiga

       Berburu kuliner memang tidak ada habisnya, sebelumnya saya sudah post kuliner ronde jago yang terkenal di Kota Salatiga. Kali ini saya mau berbagi cerita lagi seputar kuliner khas Kota Salatiga.
Sate suruh adalah salah satu kuliner yang terkenal di salatiga dan sekitarnya. Ketika pertama kali mendengar kata suruh, dalam pikiran saya terbesit bahwa sate itu mengandung unsur daun suruh, namun ternyata suruh itu berasal dari nama sebuah daerah dimana pertama kali sate suruh itu dikembangkan.
Memasuki warung sate suruh di jalan Sudirman, Salatiga tepatnya di sekitar pasar raya, saya memesan sate suruh tetapi daging semua. Awalnya pedagang menawarkan sate suruh daging, atau sate suruh campuran (daging dan jeroan) tetapi saya lebih suka daging. Ternyata sate suruh itu adalah sate sapi. dagingnya empuk dan tidak amis. Bumbu yang digunakan adalah bumbu kacang dan rasa bumbunya sedikit pedas, namun justru rasa pedasnya itu yang membuat sate suruh itu semakin terasa khas. Sate suruh bisa disajikan dengan lontong maupun nasi, tergantung selera masing-masing.


harganya tidak terlalu mahal, untuk mendapatkan satu porsi sate suruh kita hanya merogok kocek kurang lebih 15.000. Setelah menikmati sate suruh, saya ingin mencoba ronde lain karena di salatiga banyak kita temui pedagang wedang ronde. Kali ini pilihan saya jatuh di wedang ronde mak pari. Wedang mak pari terletak di jalan Ahmad Yani tepatnya di depan toko roti Wonder. Disana berjajar beberapa warung wedang ronde mak Pari tetapi semua masih satu keluarga. Tempatnya asyik buat kumpul kumpul karena lesehan. Disana kita bisa memilih beraneka ragam jenis ronde, dari ronde komplit, ronde coklat, ronde susu, ronde rumput laut dan lain lain. Namun pilihan saya jatuh ke ronde komplit. Ronde komplit ini isinya hampir sama dengan ronde pada umumnya namun bedanya kuah ronde dicampur susu dan kue bulatan putihnya bukan berisi kacang tetapi gula jawa.


Rasa jahe nya tidak begitu pedas namun tetap terasa segar dan hangat. Sambil menikmati wedang ronde, disana disediakan pisang bakar, cara makan pisang bakar ini dicampur dengan gula halus. Perpaduan rasa yang tepat antara pisang dan gula halus karena pisangnya agak sedikit kecut namun terimbangi dengan rasa manis dari gula halus. Untuk mendapatkan ronde yang unik ini cukup merogoh 3000 perak, murah bukan? :)
Setelah puas menikmati kuliner malam itu, saya segera pulang. Bagi kalian yang mau berkunjung ke salatiga, wajib mencicipi dua kuliner ini. Happy Kuliner ^^,

2 komentar: