Kamis, 12 Juli 2012

Remah-Remah Dalam Botol

Entah sudah berapa kali jarum jam di dinding itu berputar Tidak sempat aku memperhatikan, sepanjang hari ini aku sibuk dengan potongan-potongan warna warni dan sebuah botol yang sedari tadi tergeletak di meja kecil di hadapanku.



" Mau kau apakan potongan-potongan itu? " tanyanya.
Aku hanya terdiam

" Lalu akan kau apakan juga dengan botol itu?" 
Aku masih terdiam

" Katakan apa yang akan kau lakukan?" tanyanya lagi
Kupejam mataku.

" Aku mohon jangan lakukan hal-hal yang tidak-tidak." pintanya
Aku menarik nafas panjang

" Oh, aku tahu..ya, aku tahu. Pasti kau akan menyimpannya bukan?" dia menduga-duga
kugelengkan kepala.

" Oh, pasti kau akan merangkai potongan-potongan itu." lagi-lagi dugaannya salah

" Aku akan menghancurkan potongan-potongan ini, " jawabku sambil meleburkan potongan itu dan dalam sekejap potongan warna warni menjadi remahan-remahan lembut. Segera kumasukkan remahan itu ke dalam botol dan kututup rapat.

" Kau tau ini potongan apa?" tanyaku kepadanya.
Dia menggelengkan kepala.

" Ini potongan-potongan kenangan, aku tidak akan menyimpannya.Aku akan membuangnya!!" tandasku
" Kau tahu kenapa? " tanyaku lagi.
Dia kembali menggelengkan kepala.

Aku mulai beranjak dan mengambil sebuah benda berat di sampingku.
" karena jika aku menyimpannya, aku akan terjebak dalam potongan-potongan itu, seperti halnya dirimu yang terjebak dalam sebuah cermin dan tidak bisa melakukan apapun." jawabku seraya memecahkan cermin besar di hadapanku. Pecahan cermin berhamburan tidak beraturan di lantai.

Segera aku berlari kencang mengejar senja yang akan ditelan oleh sang malam. Ku lemparkan botol remahan itu sejauh mungkin. Sekarang aku tidak tahu dimana keberadaannya. kemudian kuminta bumi menelannya dan tidak menyisakan sedikitpun untukku.


2 komentar: