Selasa, 24 Juli 2012

Pergeseran Kertas

Mulailah mencintai buku. Selagi kamu masih bisa membaca sambil mencium wangi kertas. Sebelum semua buku beraroma Layar LCD

Sebuah tweet yang sengaja saya copy-paste dari salah satu penulis yang cukup terkenal dan memiliki banyak follower shitlicious-

Bagi saya, ada euforia tersendiri ketika membeli sebuah buku. Rasanya ingin segera membuka plastik yang membungkus buku, begitu membukanya wangi khas kertas langsung tercium dan merangsang otak untuk segera membuka selembar demi selembar. Kemudian membuat saya ingin segera melahap habis isi buku.
apa kalian juga merasakan euforia yang sama?

Dewasa ini, penggunaan kertas menjadi sorotan masyarakat khususnya bagi para aktivis lingkungan hidup. Kita dianjurkan menghemat penggunaan kertas karena secara tidak langsung dapat mengurangi dampak global warming. Sebuah fakta mengatakan bahwa untuk membuat 1 kilogram kertas dibutuhkan 3 kilogram kayu. Berbagai jurus penghematan kertas mulai digencarkan, mulai dari penggunaan kertas reuse khususnya bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi sampai dengan memanfaatkan teknologi komputer. Saya pernah berbincang dengan seorang teman yang bekerja di sebuah media bahwa sekarang surat kabar juga mulai mengalami pergeseran menjadi surat kabar digital dimana bisa dengan mudah diunduh menggunakan gadget. Begitu juga penulis sekarang sudah banyak mengeluarkan e-book untuk karyanya. 

Pernahkah terbayang oleh teman-teman ketika buku itu tidak lagi menggunakan lembaran-lembaran kertas? Semua serba menggunakan e-book. lalu bagaimana nasib teman-teman kita yang berada di daerah yang belum terjangkau adanya sinyal internet? atau bahkan belum terjangkau listrik sehingga tidak ada namanya komputer. 

Lalu bayangkan, kelak masih adakah seperti ini?








Menurut saya, memang perlu dilakukan penghematan penggunaan kertas namun tidak harus mengganti buku kertas menjadi e-book karena buku yang menggunakan kertas itu akan lebih mudah dibawa dan jauh lebih fleksibel di berbagai situasi. Buku kertas juga bisa menjadi sebuah simbol historis nyata bagi manusia. Mengenai kerusakan lingkungan harusnya dilakukan tebang tanam, selama ini yang dilakukan hanya menebang namun tidak menanam kembali. Tindakan seperti itulah yang memicu hutan menjadi gundul dan akibatnya memicu global warming. 

Ayo!!! alangkah baiknya kita bijak memelihara alam agar tidak mengakibatkan dampak buruk berbagai sektor karena alam adalah tempat kita berpijak , bernafas dan bergerak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar