“
iye bu, setiap hari saye naik sepeda ke sekolah bu.” Ucap Lilis padaku.
“
memang rumahmu dimana?” tanyaku.
“
rumah ibu masih kesane lagi.masih jauh bu dari rumah ibu ” Jawabnya ringan.
Mata
saya melotot seketika.
“
Allah, saya mohon ampun karena tadi pagi saya mengeluh hanya karena persoalan naek
sepeda ke sekolah.” Kataku dalam hati.
Itulah
sepotong percakapan singkatku dengan Lilis, murid kelas 5 yang setiap hari
harus mengayuh sepeda mininya ke sekolah. Setiap hari aku harus ke sekolah naik
sepeda dengan jarak rumah- sekolah hampir 3 km. Keringat bercucuran begitu tiba
di sekolah, demikian juga ketika pulang sekolah, panas membara menggiringi
sepanjang pejalanan. Mengeluh. itu yang aku lakukan. Namun begitu melihat Lilis
yang bersepeda lebih jauh dariku, seketika hatiku menciut malu. Sejak itu tak
boleh lagi ada kata mengeluh untuk bersepeda.
Setiap
hari Lilis sudah duduk manis di ruang tamu rumahku, tepat pukul 06.30.
sedangkan aku masih bersiap-siap, lagi-lagi hatiku menciut malu. Dia datang
lebih awal untuk berangkat bersamaku.
Di
tengah perjalanan, tanpa disangka segerombolan anak sudah menungguku.
Mereka
juga naik sepeda.
Rasanya
senang bukan main melihat mereka menungguku hanya sekedar ingin bersepeda ke
sekolah denganku.
“
Ibu, besok naik sepeda lagi kan? “ tanya nadia, gadis berperawakan jangkung
ini.
Aku
tersenyum dan mengangguk.
Bel
sekolah berbunyi tanda kegiatan belajar sudah berakhir. Begitu aku keluar ruang
guru, beberapa anak menghampiri dan memegang tanganku seraya berkata “ Bu, ayo
kita pulang bersama. Aku juga naik sepeda lho.”
Digiringnya
aku ke tempat parkir sepedaku dan kami pulang bersama. Aku tidak mampu berkata
apa-apa. Lagi-lagi rasa syukurku bertambah karena bertemu dengan mereka. Mereka
mengajari banyak hal termasuk tidak boleh mengeluh atas suatu keterbatasan,
bahkan mereka masih bisa tertawa meskipun dalam keterbatasan.
Terima
kasih anak-anak, Ibu Rakhma sayang sekali kepada kalian.
Jangan
berhenti mengayuh mimpimu, ibarat roda sepedamu yang terus berputar maka
cita-citamu pun tidak boleh berhenti. Terus kayuh, kayuh dan kayuh. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar