Jumat, 07 Desember 2012

..Kayuh-kayuh mimpimu ...


“ iye bu, setiap hari saye naik sepeda ke sekolah bu.” Ucap Lilis padaku.
“ memang rumahmu dimana?” tanyaku.
“ rumah ibu masih kesane lagi.masih jauh bu dari rumah ibu ” Jawabnya ringan.
Mata saya melotot seketika.
“ Allah, saya mohon ampun karena tadi pagi saya mengeluh hanya karena persoalan naek sepeda ke sekolah.” Kataku dalam hati.

Itulah sepotong percakapan singkatku dengan Lilis, murid kelas 5 yang setiap hari harus mengayuh sepeda mininya ke sekolah. Setiap hari aku harus ke sekolah naik sepeda dengan jarak rumah- sekolah hampir 3 km. Keringat bercucuran begitu tiba di sekolah, demikian juga ketika pulang sekolah, panas membara menggiringi sepanjang pejalanan. Mengeluh. itu yang aku lakukan. Namun begitu melihat Lilis yang bersepeda lebih jauh dariku, seketika hatiku menciut malu. Sejak itu tak boleh lagi ada kata mengeluh untuk bersepeda.

Setiap hari Lilis sudah duduk manis di ruang tamu rumahku, tepat pukul 06.30. sedangkan aku masih bersiap-siap, lagi-lagi hatiku menciut malu. Dia datang lebih awal untuk berangkat bersamaku.

Di tengah perjalanan, tanpa disangka segerombolan anak sudah menungguku.
Mereka juga naik sepeda.
Rasanya senang bukan main melihat mereka menungguku hanya sekedar ingin bersepeda ke sekolah denganku.
“ Ibu, besok naik sepeda lagi kan? “ tanya nadia, gadis berperawakan jangkung ini.
Aku tersenyum dan mengangguk.

Bel sekolah berbunyi tanda kegiatan belajar sudah berakhir. Begitu aku keluar ruang guru, beberapa anak menghampiri dan memegang tanganku seraya berkata “ Bu, ayo kita pulang bersama. Aku juga naik sepeda lho.”

Digiringnya aku ke tempat parkir sepedaku dan kami pulang bersama. Aku tidak mampu berkata apa-apa. Lagi-lagi rasa syukurku bertambah karena bertemu dengan mereka. Mereka mengajari banyak hal termasuk tidak boleh mengeluh atas suatu keterbatasan, bahkan mereka masih bisa tertawa meskipun dalam keterbatasan.

Terima kasih anak-anak, Ibu Rakhma sayang sekali kepada kalian.
Jangan berhenti mengayuh mimpimu, ibarat roda sepedamu yang terus berputar maka cita-citamu pun tidak boleh berhenti. Terus kayuh, kayuh dan kayuh. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar